Lompat ke isi

Rukmini

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rukmini
रुक्मिणी
Arca Kresna dan Rukmini di kuil Sri Sanatan, Montréal, Kanada.
Arca Kresna dan Rukmini di kuil Sri Sanatan, Montréal, Kanada.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaRukmini
Ejaan Dewanagariरुक्मिणी
Ejaan IASTRukmiṇī
Nama lainWaidarbi
Kitab referensiMahabharata, Purana, Hariwangsa
AsalKerajaan Widarba
KediamanDwaraka
AyahBismaka
SaudaraRukma
SuamiKresna
AnakPradyumna dan beberapa putra

Rukmini (Dewanagari: रुक्मिणी; ,IASTRukmiṇī, रुक्मिणी), dalam susastra Hindu dan kitab Bhagawatapurana, adalah putri Raja Bismaka dari Kerajaan Widarba. Ia merupakan saudari Rukmi. Ia dianggap sebagai salah satu awatara (penjelmaan) dari Laksmi, dewi kemakmuran dan kekayaan dalam kepercayaan Hindu melalui aspeknya yang bernama Sri Devi.[1][2][3]

Rukmini mencintai Kresna dan hendak menikahinya, tetapi ia dijodohkan untuk menikahi Sisupala, yakni Raja Cedi yang mencintai Rukmini. Pada hari yang ditetapkan untuk perkawinan, baik Kresna maupun Sisupala datang ke Kundinyapura, ibu kota Kerajaan Widarba. Sebelum waktu yang ditetapkan, Kresna melarikan Rukmini dan menikahinya di Dwaraka. Sisupala yang mengetahui kejadian yang sebenarnya, menjadi sangat benci kepada Kresna. Semenjak saat itu, ia menjadi musuh bebuyutan Kresna. Dari hubungannya dengan Kresna, Rukmini melahirkan sepuluh putra, yaitu Pradyumna, Carudesna, Sudesna, Carudeha, Sucaru, Carugupta, Bhadracaru, Carucandra, Wicaru dan Caru. Dalam akhir riwayatnya diceritakan bahwa Rukmini membakar dirinya sendiri sebagai tanda kesetiaan terhadap suaminya.

Versi pewayangan

[sunting | sunting sumber]

Di dalam versi pewayangan Jawa, Dewi Rukmini juga merupakan putri Bismaka. Namun Bismaka disini bernama asli Haryaprabu Rukma dan bergabung silsilahnya dengan Basudewa, ayah Kresna menjadi kakak adik. Dari pernikahannya dengan Kresna, Dewi Rukmini dikaruniai dua orang putra dan seorang putri yakni Partajumena (Partadewa), Saranadewa, dan Dewi Titisari yang kelak dinikahi oleh Irawan, putra Arjuna dengan Ulupi. Kisah pernikahannya dengan Kresna dikenal dalam pewayangan sebagai lakon Kresna Kembang atau Narayana Maling.[4]

Dikisahkan, Prabu Bismaka hendak menikahkan putrinya Rukmini dengan Narayana (Kresna) tetapi putra sang raja yakni Arya Rukmana atau Rukmaka menentang pernikahan saudarinya itu dengan gembala itu. Ia tidak mengundang sepupunya itu. Maka dibuatlah sayembara siapapun yang bisa mengalahkannya maka dapat menikahi saudarinya itu. Dewi Rukmini tak kurang akal maka ia menambah sayembaranya yakni siapa yang bisa mengartikan "sejatine lanang, sejatine wadon" maka dapat menikahinya. Sayembara ini didatangi oleh para Pandawa, Kurawa, dan Prabu Baladewa (kakak Kresna). Yang menjadi kontestan yakni Begawan Dorna, mewakili Prabu Duryudhana dari Astina dan raja Cedi, Sisupala. Setelah mengalahkan Rukmana, kedua kontestan menghadapi sayembara kedua yakni mengartikan sejatine lanang, sejatine wadon. Baik Dorna maupun Sisupala, keduanya memberikan jawaban yang tak memuaskan. Lalu datang sesosok raksasa hitam membawa kabur Rukmini. Arya Rukmana menganggap Arjuna sebagai biang keladinya. Arjuna marah karena dituduh yang bukan-bukan dan pergi mengejar raksasa itu yang disusul Rukmana.

Raksasa yang melarikan Rukmini menurunkan sang putri Bismaka lalu diberinya sang putri itu sekuntum bunga. Ajaibnya, bunga itu menjelma sebagai Narayana (Kresna), kekasih Rukmini. Rukmana marah besar melihat adiknya bersama Narayana. Maka ia menghabisi Narayana jelmaan bunga itu. Hal itu membuat Dewi Rukmini sedih. Prabu Baladewa murka setelah melihat adiknya dihabisi. Ia pun berniat untuk membunuh Rukmana, tetapi datanglah raksasa yang menculik Rukmini. Raksasa itu membesar menjadi wujud Batara Wisnu. Arjuna yang kaget ikut membangkitkan Batara Jishnu (wujud lain dari Batara Wisnu). Karena ada dua wujud Batara Wisnu, Prabu Yudhistira menenangkan kemarahan mereka dan meminta pada sang dewa untuk memaafkan tindakan bodoh Rukmana. Kedua wujud itu menjadi lebih tenang dan kembali ke wujud asli yakni Narayana (Kresna) dan Arjuna. Kresna pun mengikuti sayembara dan dapat menjelaskan arti sejatine lanang, sejatine wadon dengan jawaban yang memuaskan Dewi Rukmini. Narayana dinyatakan sebagai pemenang dan menikahi Dewi Rukmini.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Balfour, Edward (1885). The Cyclopædia of India and of Eastern and Southern Asia: Commercial, Industrial and Scientific, Products of the Mineral, Vegetable, and Animal Kingdoms, Useful Arts and Manufactures (dalam bahasa Inggris). B. Quaritch. hlm. 454.
  2. ^ Select Specimens of the Theatre of the Hindus (dalam bahasa Inggris). Parbury, Allen. 1835. hlm. 83. The marriage was solemnized at Dwarakú, and Rukmini remained the chief of Krishna's wives
  3. ^ Mitchell, John Murray (1885). Hinduism Past and Present: With an Account of Recent Hindu Reformers and a Brief Comparison Between Hinduism and Christianity (dalam bahasa Inggris). Religious Tract Society. hlm. 117. He had eight chief wives; the queen of all, Rukmini, had been betrothed to another, but on her marriage-day Krishna carried her off in a chariot and made her his own wife.
  4. ^ "Kresna Kembang / Narayana Maling". 2013-06-28. Diakses tanggal 2023-07-18.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]